Nanokitosan: Terobosan Cangkang Rajungan sebagai Anti Bakteri dengan Metode Gelasi Ionik

Authors

Dr. Dra. Rugaiyah Andi Arfah, M.Si.
Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Hasnah Natsir, M.Si.
Universitas Hasanuddin
Triswono Ramadhan Zarkoni, S.Si.
Universitas Hasanuddin
Ir. Muhammad Nadir, M.Si.
Universitas Hasanuddin

Keywords:

nanokitosan, cangkang rajungan, gelasi ionik, antibakteri, nanoteknologi, kitosan, karakterisasi, aplikasi

Synopsis

Buku ini menyajikan kajian komprehensif mengenai potensi nanokitosan dari cangkang rajungan sebagai agen antibakteri. Dengan metode gelasi ionik, penelitian ini berhasil mengungkap karakteristik unik nanokitosan serta mekanisme antimikrobanya. Melalui tinjauan mendalam terhadap sifat fisikokimia kitosan dan nanokitosan, buku ini memberikan pemahaman yang jelas tentang proses transformasi kitin dari cangkang rajungan menjadi nanopartikel dengan aktivitas antibakteri.

Studi kasus yang disajikan dalam buku ini menunjukkan potensi aplikasi nanokitosan dalam berbagai bidang, mulai dari perlindungan lingkungan rumah hingga industri makanan. Dengan menggabungkan pengetahuan dasar tentang nanoteknologi dan kajian mendalam terhadap sifat antibakteri nanokitosan, buku ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan bahan alami sebagai alternatif antibakteri yang aman dan efektif. Selain itu, buku ini juga menyoroti pentingnya pemanfaatan berkelanjutan cangkang rajungan sebagai sumber bahan baku nanokitosan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Author Biographies

Dr. Dra. Rugaiyah Andi Arfah, M.Si., Universitas Hasanuddin

Seorang ilmuwan dan pendidik dengan
jabatan fungsional Lektor kepala. Sejak tahun
1987 menduduki jabatan sebagai Dosen
Kimia bidang Biokimia di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA) Universitas Hasanuddin, Makassar.
Setelah mengabdi selama 1 tahun 9 bulan sebagai dosen, Ia
mengikuti Program Pencangkokan pada bidang Enzimologi di PAU -
ITB Bandung selama 11 bulan (1988-1989). Pada tahun 1997-2000
melanjutkan pendidikan pada program Studi Magister Kimia pada
Pascasarjana Universitas Hasanuddin atas sponsor Beasiswa DIKTI.
Kemudian pada tahun 2011-2016 melanjutkan Studi pada
Program Doktoral Ilmu Kimia Pascasarjana Universitas Hasanuddin
yang juga didukung oleh Beasiswa Kemendiknas. Ia telah
menorehkan prestasi akademik dengan menyelesaikan gelar Doktor
(S3) dalam bidang Biokimia di Sekolah Pascasarjana Universitas
Hasanuddin pada tanggal 4 Mei 2016. Berkat dedikasinya dalam
bidang pendidikan dan penelitian, Dr. Rugaiyah Andi Arfah juga
menjalankan tugas sebagai Kepala Laboratorium Biokimia FMIPA
UNHAS, sejak tahun 2018 sampai sekarang.
Sebagai seorang peneliti yang berkomitmen, Dr. Rugaiyah
telah meraih berbagai hibah penelitian yang mendukung perjalanan
ilmiahnya. Pada tahun 2017 dan 2018, Ia menerima Hibah Insinas,
yang kemudian diikuti dengan penghargaan Hibah Riset Unggulan
dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2018. Tahun 2023 dan tahun
2024 membawanya meraih Hibah Penelitian Fundamental
Kolaboratif, menandai kelanjutan upayanya dalam mengembangkan
pengetahuan di bidangnya.
Selain berperan sebagai peneliti, Dr. Rugaiyah juga memiliki
peran penting dalam pendidikan tinggi. Ia mengajar dan membimbing
mahasiswa di berbagai tingkatan, mulai dari program S1 hingga S3.
Kontribusi pendidikan ini mencakup penyusunan buku dan modul
praktikum yang memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.
Dr. Rugaiyah juga merupakan seorang penulis
berpengalaman, beliau telah menciptakan prestasinya dengan
menghasilkan beberapa karya buku. Pada tahun 2012, beliau merilis
"Biokimia Dasar" sebuah karya yang memberikan landasan yang
kuat dalam bidang biokimia. Tak berhenti di situ, pada tahun 2023,
beliau melanjutkan kontribusinya dengan menerbitkan "Teori Dan
Aplikasi Biokimia" yang menunjukkan keahlian dan pemahamannya
yang mendalam di bidang ilmu kimia.
Tidak hanya itu, beliau juga menghadirkan "Maltodekstrin:
Inovasi dalam Pemanfaatan Pati Sagu" pada tahun yang sama, 2023,
menggambarkan dedikasinya dalam menyajikan inovasi dalam
penelitian dan pemanfaatan bahan kimia. Hasil penelitiannya tidak
hanya terhimpun dalam kelas, melainkan juga dalam bentuk publikasi
di berbagai jurnal ilmiah, termasuk jurnal internasional yang terindeks
Scopus.
Dalam jurnal-jurnal tersebut, Dr. Rugaiyah telah berkontribusi
dengan beberapa karyanya yang mampu memberikan wawasan dan
kontribusi yang berarti dalam bidang ilmu kimia. Identifikasi
akademiknya juga diperkuat dengan ID Sinta, nomor 6040513, serta
ID Scopus 57201353968 yang menjadi jejaknya dalam skenario
penelitian global. Keseluruhan pencapaian dan dedikasi Dr.
Rugaiyah Andi Arfah memperkuat perannya sebagai peneliti,
pendidik, dan kontributor utama dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia.

Prof. Dr. Hasnah Natsir, M.Si., Universitas Hasanuddin

Penulis sebagai dosen Departemen
Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin pada
bidang biokimia sejak tahun 1987. Setelah
mengabdi selama 1,5 tahun sebagai dosen, ia
mengikuti Program Pencangkokan pada
Bidang Teknologi Fermentasi di PAU –
HAYATI - ITB di Bandung selama 1 Tahun
(1988-1989). Pada akhir tahun 1997-2000
melanjutkan studi pada Program Studi
Magister Bioteknologi Institut Pertanian Bogor
atas sponsor Beasiswa DIKTI. Kemudian pada tahun 2007-2010
melanjutkan Studi pada Program Doktoral Ilmu Kimia Pascasarjana
Universitas Hasanuddin yang juga didukung oleh Beasiswa
Kemendiknas.
Selain itu, penulis juga aktif mengajar, membimbing S1, S2,
S3 dan juga aktif melakukan penelitian terkait kajian bioteknologi,
mikrobiologi, dan biokimia enzim. Penulis telah mendapatkan
beberapa hibah riset antara lain STRANAS (2010), MP3EI
(2011-2012), IPTEK (2016), Riset Unggulan Unhas (2017-2018),
PDU Unhas (2019-2020), dan Penelitian Fundamental Reguler
(PFR) tahun 2023 - 2024. Penulis pernah menjabat sebagai
Sekertaris Jurusan Kimia FMIPA (2003-2005), Koordinator Bidang
Kimia MKU (2012-2014), Kepala Laboratorium Biokimia
(2014-2016), dan saat ini sedang menjabat sebagai Ketua Prodi
Magister Kimia (2016 – 2024). Selama ini penulis juga aktif menulis
artikel dan mempresentasikan makalah pada seminar nasional dan
internasional. Sejalan dengan bidang yang digeluti, penulis juga aktif
sebagai anggota Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Himpunan
Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) dan Perhimpunan Biokimia
dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI). Hingga saat ini,
beberapa karyanya telah dimuat dalam Jurnal Internasional terindeks
Scopus dan Nasional terindeks Sinta.

Triswono Ramadhan Zarkoni, S.Si., Universitas Hasanuddin

Triswono Ramadhan Zarkoni adalah seorang profesional yang
menempuh pendidikan sarjana di
Departemen Kimia, Fakultas MIPA,
Universitas Hasanuddin. Ia berhasil
meraih gelar sarjana pada tahun 2019,
menandai awal perjalanannya dalam
dunia kimia dan pengembangan produk.
Triswono memiliki minat yang kuat dalam penelitian dan
pengembangan, yang membawanya untuk bergabung dengan PT
Mersifarma TM sebagai Staff Analyst Research and Development
dari April 2022 hingga Agustus 2023. Selama masa jabatannya di
sana, ia terlibat dalam berbagai proyek penelitian yang memperkuat
keahliannya dalam analisis kimia dan pengembangan produk farmasi.
Pada bulan September 2023, Triswono melanjutkan karirnya di
PT KINO Indonesia, di mana ia dipercaya sebagai QA Maklon
Supervisor. Dalam peran barunya ini, ia bertanggung jawab untuk
memastikan kualitas produk yang diproduksi oleh pihak ketiga
(maklon) sesuai dengan standar perusahaan. Pengalamannya yang
luas dalam penelitian dan pengembangan, serta keahliannya dalam
analisis kualitas, menjadikan Triswono seorang profesional yang
berharga dalam industri farmasi dan kosmetik. Dengan dedikasi dan
komitmennya, Triswono terus berkontribusi pada inovasi dan
peningkatan kualitas produk di industri yang digelutinya.

Ir. Muhammad Nadir, M.Si., Universitas Hasanuddin

Penulis adalah salah satu dosen senior
pada Jurusan Teknologi Kemaritiman,
Program Studi Teknik Kelautan, Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
Menyelesaikan pendidikan sarjana di
Universitas Hasanuddin (1986). Mengikuti
pendidikan calon tenaga pengajar politeknik
pertanian tahun 1988-1989 yang merupakan
Program PEDCA (Polytechnic Education and
Development Center for Agricultural). Beliau menyelesaikan
pendidikan magister di Institut Pertanian Bogor Program Studi
Teknologi Kelautan (2000). Aktif menggeluti bidang teknik kelautan
dan perikanan, termasuk penangkapan kepiting rajungan. Pada tahun
2018 mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya XXX
tahun. Saat ini beliau mengemban amanah sebagai Ketua Program
Studi Teknik Kelautan periode 2021-2025.

References

Abdassah, M. (2017). Nanopartikel dengan gelasi ionik. Farmaka,

(1), 45-52.

Agnihotri, S. A., Mallikarjuna, N. N., & Aminabhavi, T. M. (2004).

Recent advances on chitosan-based micro and nanoparticles in

drug delivery. Journal of Controlled Release, 8(5), 5-28.

Ahdyani, R., Martien, M. R., & Danarti, S. (2019). Formulasi dan

karakterisasi gel nanopartikel timolol maleat menggunakan

polimer kitosan dan natrium alginat dengan metode gelasi

ionik.

Amalia, K. P., Ekayani, M., & Nurjanah, N. (2021). Pemetaan dan

alternatif pemanfaatan limbah cangkang rajungan di Indonesia.

Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.

Angka, S. L., & Suhartono, M. T. (2000). Bioteknologi hasil laut.

Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut

Pertanian Bogor.

Anonim. (2021). Ekspor rajungan dan kepiting RI cetak rekor pada

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/14/ek

spor-rajungan-dan-kepiting-ri-cetak-rekor-pada-2021

Aranaz, I., Mengibar, M., Harris, R., Panos, I., Miralles, B., Acosta,

N., Galed, G., & Heras, A. (2009). Functional characterization

of chitin and chitosan. Current Chemical Biology, 3, 203-230.

Arfah, R. A., Natsir, H., & Zarkoni, T. R. (2022). Produksi

nanokitosan dari kitosan rajungan (Portunus pelagicus)

dengan metode gelasi ionik dan aplikasinya sebagai

antibakteri. Departemen Kimia, FMIPA, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Arif, A. R., Natsir, H., & Dali, S. (2014). Enzymatic production of

chitosan from the waste white shrimp (Panaeus merguiensis)

and antimicrobial effect for durability agent fishballs. Marina

Chimica Acta, 15(1), 11-20.

Artiningsih, A., Noor, A., & Natsir, H. (2003). Usaha biokonversi

kitin asal kepiting rajungan menjadi kitosan. Marina Chimica

Acta, 4(1), 9-12.

Association of Official Analytical Chemists [AOAC]. (1995). Official

methods of analysis of the Association of Official Analytical

Chemists (16th ed.). Arlington, VA: Association of Official

Analytical Chemists, Inc.

Azizi, A., Fairus, S., & Mihardja, E. (2020). Pemanfaatan limbah

cangkang rajungan sebagai bahan kitin dan kitosan di

purchasing crab unit Eretan “Atul Gemilang”, Indramayu.

Jurnal SOLMA, 9, 411-419.

Badawy, M. E. I., Rabea, E. I., Taktak, N. E. M., & El-Nouby, M. A.

M. (2016). The antibacterial activity of chitosan products

blended with monoterpenes and their biofilms against plant

pathogenic bacteria. Scientifica, 2016, 1-10.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

[BPPKP]. (2015). Eksploitasi 3 spesies dibatasi.

http://www.transformasi.org/id/publikasi/berita/perikanan/452-

eksploitasi-3-spesies-dibatasi

Blythe, J., Silver, J., Evans, L., Armitage, D., Bennett, N. J., Moore,

M. L., ... & Yumagulova, L. (2020). The dark side of

transformation: Latent risks in contemporary sustainability

discourse. Antipode, 52(4), 1082-1101.

Champion, C., Broadhurst, M. K., Ewere, E. E., Benkendorff, K.,

Butcherine, P., Wolfe, K., & Coleman, M. A. (2020).

Resilience to the interactive effects of climate change and

discard stress in the commercially important blue swimmer

crab (Portunus armatus). Marine Environmental Research,

, 105009.

Chandrasekaran, M., Kim, K. D., & Chun, S. C. (2020). Antibacterial

activity of chitosan nanoparticles: A review. Processes, 8(9),

Chen, Y., Zhou, Y., Wang, X., & Yang, J. (2019). Chitosan-based

nanoparticles for improved anticancer efficacy and

bioavailability of mifepristone. Materials Science and

Engineering: C, 104, 109908.

Christensen, V., Coll, M., Piroddi, C., Steenbeek, J., Buszowski, J., &

Pauly, D. (2019). A century of fish biomass decline in the

ocean. Marine Ecology Progress Series, 512, 155-166.

Dumas, P., Léopold, M., Frotté, L., & Peignon, C. (2012). Mud crab

ecology encourages site-specific approaches to fishery

management. Journal of Sea Research, 67(1), 1-9.

Fan, W., Yan, W., Xu, Z., & Ni, H. (2012). Formation mechanism of

monodisperse, low molecular weight chitosan nanoparticles by

ionic gelation technique. Colloids and Surfaces B:

Biointerfaces, 90, 21-27.

Fatahu, Natsir, H., & Taba, P. (2015). Synthesis and characterization

of chitosan nanoparticles from the shells of crabs (Portunus

pelagicus) and application as antimicrobial. Indonesia Chimica

Acta, 8(20).

Febianti, M., Ghozali, A. A., Redjeki, S., & Iriani, I. (2020). Edible

film dari tepung kappa karagenan dan kitosan cangkang

rajungan dengan gliserol. Journal of Computers, 1, 16-21.

Feynman, R. P. (1960). There's plenty of room at the bottom.

Engineering and Science, 23(5), 22–36.

Horiba Scientific. (2012). A guide book to particle size analysis.

Irvine, CA: Horiba Instruments, Inc.

Iijima, S. (1991). Helical microtubules of graphitic carbon. Nature,

(6348), 56–58.

Jawetz, E. (2001). Mikrobiologi kedokteran (XXII ed.). Salemba

Mediaka.

Jie, J., Wu, W. Z., Zhong, Z. R., Guang, X. T. X., Shu, L. Z., &

Wang, L. (2011). Recent advances of chitosan nanoparticles.

International Journal of Nanomedicine, 6, 765–774.

Johnson, A. F., Smith, J. R., & Wang, Y. (2020). Reproductive

ecology of the blue crab Callinectes sapidus Rathbun: A

meta-analysis and review. Journal of Shellfish Research, 39(3),

-543.

Prabu, K., & Natarajan, E. (2012). In vitro antimicrobial and

antioxidant activity of chitosan isolated from Podophthalmus

vigil. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 2(9), 75-82.

Kaur, S. P., Rao, R., Hussain, A., & Khatkar, S. (2011). Preparation

and characterization of rivastigmine loaded chitosan

nanoparticles. Journal of Pharmaceutical Sciences and

Research, 3, 1227-1232.

Kim, S. (2018). Competitive biological activities of chitosan and its

derivatives: Antimicrobial, antioxidant, anticancer, and

anti-inflammatory activities. International Journal of Polymer

Science. https://doi.org/10.1155/2018/1708172

Kurnia, R., Mennofatria, B., & Zairion. (2014). Biologi populasi

rajungan (Portunus pelagicus) dan karakteristik lingkungan

habitat esensialnya sebagai upaya awal perlindungan di

Lampung Timur. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI),

(1), 22-28.

Levin, S. A. (1992). The problem of pattern and scale in ecology: The

Robert H. MacArthur Award Lecture. Ecology, 73(6),

-1967.

Lv, B., Wang, Y., & Chen, W. (2014). Preparation, characterization,

and bioactivity of chitosan microsphere containing basic

fibroblast growth factor. Journal of Nanomaterials, 2014, 1-7.

Maidin, A. N., Natsir, H., & Dali, S. (2017). Enzymatic production of

chitosan from waste of rajungan crab shell and its application

in cholesterol reduction by in vitro test. Indonesia Chimica

Acta, 10(1).

Melati, M., Sulistiyati, L., & Irawan, B. (2018). Karakteristik kitosan

dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen. Jurnal

Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(3), 401-407.

Melia, A. (2017). Uji aktivitas antibakteri produk nanopartikel kitosan

ekstrak etanol temukunci (Boesenbergia pandurata) pada

berbagai variasi konsentrasi. (Thesis). Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.

Mohanraj, V. J., & Chen, Y. (2006). Nanoparticles - A review.

Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 5(1), 561-573.

Muzzarelli, R. A. A. (2012). Nanochitins and nanochitosans, paving

the way to eco-friendly and energy-saving exploitation of

marine resources. Polymer Science: A Comprehensive

Reference, 10, 153-164.

Natsir, H., Noor, A., & Asfari, N. (2004). Konversi khitin dari kulit

kepiting (Scylla serrata) menjadi khitosan dengan enzim khitin

deasetilase. Marina Chimica Acta, 6(1), 6-9.

Natsir, H., Dali, S., & Fattah, N. (2012). Potensi protease dan kitin

deasetilase dari Bacillus licheniformis untuk produksi kitosan

sebagai bahan pengawet alami produk perikanan. Laporan

Hasil PENPRINAS-MP3EI 2011-2025. Dirjendikti dan

Universitas Hasanuddin.

Natsir, H., Arfah, R. A., & Nadir, M. (2014). Pemanfaatan limbah

cangkang kepiting sebagai bahan pengawet alami. Laporan

Hasil Program IPTEKS bagi Masyarakat (IbM). Dirjendikti

dan Universitas Hasanuddin.

Natsir, H., Dali, S., Budi, P., & Djide, N. (2016). Produksi dan

aplikasi nanopartikel kitosan sebagai bahan alternatif pada obat

penyembuh luka. Laporan Hasil Penelitian Pengembangan

IPTEK. Dirjendikti dan Universitas Hasanuddin.

Natsir, H., Patong, A. R., Suhartono, M. T., & Ahmad, A. (2013).

Isolation and purification of thermostable chitinase Bacillus

licheniformis HSA3-1a from Sulili hot spring in South

Sulawesi, Indonesia. International Journal of Pharma and Bio

Sciences (IJPBS), 4(3), B1252–B1259.

Novoselov, K. S., Geim, A. K., Morozov, S. V., Jiang, D., Zhang, Y.,

Dubonos, S. V., Grigorieva, I. V., & Firsov, A. A. (2004).

Electric field effect in atomically thin carbon films. Science,

(5696), 666–669.

Ningsih, R. S. N., Tania, E., Azizah, N. N., Lutfiah, S. L., & Gunarti,

N. S. (2022). Aktivitas antibakteri kitosan dari berbagai jenis

bahan baku hewani: Review Journal. Jurnal Buana Farma,

(4), 25-30.

Park, B. K., & Kim, M. M. (2010). Application of chitin and its

derivatives in biological medicine. International Journal of

Molecular Sciences, 11, 5152-5164.

Patel, P. N., Patel, L. J., & Patel, J. K. (2011). Development and

testing of novel tamoxifen citrate loaded chitosan nanoparticles

using ionic gelation method. Pelagia Research Library Der

Pharmacia Sinica, 2, 17-25.

Pati, F., Datta, P., Chatterjee, J., & Dhara, S. (2010). Development of

chitosan-tripolyphosphate fiber for biomedical application.

IEEE Students Technology Symposium.

Pleckar, M. (2008). Dasar-dasar mikrobiologi (Vol. 2). UI-press.

Pleckar, M., & Chan. (1988). Dasar-dasar mikrobiologi (Vol. 2).

UI-press.

Ramisz, A. B., Pajak, A. W., Pilarczkyk, B., Ramisz, A., & Laurans,

L. (2005). Antibacterial and antifungal activity of chitosan. In

A. Krynski & R. Wizesien (Eds.), Animal and Environment

Proceedings (Vol. 2). ISAH.

Ratna, N. S. N., Tania, E., Azizah, N. N., Lutfiah, S. L., & Gunarti,

N. S. (2022). Aktivitas antibakteri kitosan dari berbagai jenis

bahan baku hewani: Review Journal. Jurnal Buana Farma.

Rinaudo, M. (2014). Material based on chitin and chitosan. In S.

Kabasci (Ed.), Bio-Based Plastics: Materials and Applications

(pp. 63-80). Chichester, UK.

Rochima, E. (2014). Kajian pemanfaatan limbah rajungan dan

aplikasinya untuk bahan minuman kesehatan berbasis kitosan.

Jurnal Akuatika, 5(1), 71-82.

Roco, M. C., & Bainbridge, W. S. (Eds.). (2002). Converging

technologies for improving human performance:

Nanotechnology, biotechnology, information technology, and

cognitive science. National Science Foundation.

Sastrohamidjojo, H. (2013). Dasar-dasar spektroskopi: Teori dan

teknik pemurnian. Deepublish.

Simpson, B. K. (1997). Utilization of chitosan for preservation of raw

shrimp. Journal of Food Biotechnology, 2, 25-44.

Skoog, D. A., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2007). Principles of

instrumental analysis (6th ed.). Thomson Brooks/Cole.

Sugita, P., Wukirsari, T., Sjahriza, A., & Wahyono, D. (2009).

Kitosan: Sumber biomaterial masa depan. IPB Press.

Suherman, B., Muhdar, L., & Sisilia, T. D. R. (2018). Potensi kitosan

kulit udang Vannemei (Litopenaeus vannamei) sebagai

antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis,

Pseudomonas aeruginosa, Propionibacterium acnes, dan

Escherichia coli dengan metode difusi cakram kertas. Jurnal

Media Farmasi, 14(1), 124-125.

Standar Nasional Indonesia [SNI]. (2013). Kitosan, syarat mutu dan

pengolahan. Badan Standardisasi Nasional.

Statistik-KKP. (2023). Data volume ekspor hasil perikanan menurut

komoditas. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=eksim&i=211

Susanto, J. (2011). Pengaruh logam dan konsentrasi substrat terhadap

pertumbuhan dan aktivitas bakteri proteolitik pada proses

deproteinasi cangkang rajungan.

Tan, L. T., Chan, K. G., Pusparajah, P., Lee, W. L., Chuah, L. H.,

Khan, T. M., & Goh, B. H. (2018). Antioxidant and

antibacterial activity of Rhizophora apiculata leaf extracts.

BMC Complementary and Alternative Medicine, 18(1), 1-10.

Tsai, G. J., & Su, W. H. (1999). Antibacterial activity of shrimp

chitosan against Escherichia coli. Journal of Food Protection,

(3), 239-243.

Uner, M. (2015). Characterization and imaging of solid lipid

nanoparticles and nanostructured lipid carriers. In M. Roco

(Ed.), Handbook of Nanoparticles (pp. 117-141).

Wang, L., Hu, C., & Shao, L. (2017). The antimicrobial activity of

nanoparticles: present situation and prospects for the future.

International Journal of Nanomedicine, 12, 1227-1249.

Wikimedia. (2023, December 12). Rajungan biasa. Wikipedia.

https://id.wikipedia.org/wiki/Rajungan_biasa#cite_note-sulis

Williams, A., Blythe, J., Silver, J., Evans, L., Armitage, D., Bennett,

N. J., & Yumagulova, L. (2021). Implementing the

conservation planning blueprint for Pacific Oceania. Pacific

Conservation Biology, 27(2), 137-149.

Woodside, D., & Walsh, P. (2021). Capacity development for

conservation practitioners and organizations in Melanesia and

the South Pacific.

Yanuar, V., Santoso, J., & Salamah, E. (2009). Pemanfaatan cangkang

rajungan (Portunus pelagicus) sebagai sumber kalsium dan

fosfor dalam pembuatan produk crackers. Jurnal Pengolahan

Hasil Perikanan, XII(1), 59-72.

nanokitosan rugaiyah

Published

November 15, 2024

Categories

License

License